Tampilkan postingan dengan label Psikologi Pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Psikologi Pendidikan. Tampilkan semua postingan

Jumat, 04 Januari 2013

Bentuk bentuk gejala jiwa dalam pendidikan

Bentuk bentuk gejala jiwa dalam pendidikan. Ada beberapa bentuk gejala jiwa yang banyak muncul dalam dunia pendidikan. Diantaranya pengindraan dan persepsi, memori, berfikir, intelegensi, emosi serta motivasi. Bentuk-bentuk gejala jiwa tersebut sangat mendasari dan mempengaruhi berbagai perilaku manusia, baik perilaku seorang pendidik maupun anak didik. Di bawah ini merupakan penjelasan dari macam macam bentuk bentuk gejala jiwa dalam pendidikan:

[1] Pengindraan (sensasi) dan persepsi
Pengindraan atau sensasi adalah proses masuknya stimulus kedalam alat indra manusia. Setelah itu otak akan menerjemahkan stimulus tersebut dengan persepsi. Persepsi merupakan proses untuk menerjemahkan atau menginterpretasikan stimulus yang masuk ke dalam alat indra.
Penjelasan lebih lanjut anda bisa download dokumen ms. word dibawah ini
[a] klik disini

[2] Memori
Memori didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk memasukkan, menyimpan, dan memunculkan kembali informasi yang diterima. terkait dengan rentang waktu informasi bertahan dalam otak kita, memori dibedakan menjadi dua: Memori jangka panjang, Memori kerja dan Memori jangka pendek.
Penjelasan lebih lanjut anda bisa download dokumen ms. word dibawah ini
[a] Pengertian memori dan Macam-macam memori (jangka panjang, pendek, dan kerja) klik disini 1, disini2, disini3, dan disini4

[3] Berfikir
Para ahli mendefinisikan berfikir merupakan suatu proses mental yang bertujuan untuk memecahkan masalah yang melibatkan otak manusia. Adapun otak manusia tebagi  menjadi 2 yakni: [a] otak kanan [b] otak kiri. Yang keduanya mempunyai struktur dan fungsi berbeda-beda.
karakter otak kanan: acak, global ke detail, membaca menyeluruh, gambar dan grafik, melihat dulu/mengalami sesuatu, belajar spontan, dll.
karakter otak kiri: berurutan, detail ke global, kata-kata, simbol dan huruf, fokus pada internal, serta informasi bersifat faktual.
Penjelasan lebih lanjut anda bisa download dokumen ms. word dibawah ini:
klik disini

[4] Intelegensi

Banyak ahli yang mendefinisikan tentang intelegensi, antara lain intelegensi sebagai keseluruhan kemampuan untuk menyesuaikan diri pada kondisi dan masalah baru, kemampuan untuk belajar, kemampuan untuk berfikir abstrak.
Penjelasan lebih lanjut anda bisa download dokumen ms. word dibawah ini:
klik disini

[5] Emosi dan Motivasi
Emosi diartikan sebagai tergugahnya perasaan yang disertai dengan perubahan-perubahan dalam tubuh, misalnya otot menegang, jantung berdebar. Motivasi diartikan sebagai suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu yang memberi arah dan ketahanan pada tingkahlaku tersebut. Emosi dan motivasi memberi warna pada perilaku manusia sehari-hari juga sangat berpengaruh dalam keberhasilan proses belajar.
Penjelasan lebih lanjut anda bisa download dokumen ms. word dibawah ini:
klik disini

Jumat, 21 Desember 2012

Ruang lingkup psikologi pendidikan

Pada dasarnya psikologi pendidikan mempelajari seluruh tingkah laku manusia yang terlibat dalam proses pendidikan, yakni guru dan murid. Akan tetapi jika kita membaca beberapa buku psikologi pendidikan maka ruang lingkup psikologi pendidikan yang kita peroleh akan berbeda-beda jawabannya. Sebagian buku menunjukkan lingkup yang luas sebagian buku lagi menunnjukkan lingkup yang lebih sempit atau terbatas. Buku yang ruang lingkupnya luas biasanya selain membahas tentang belajar mengajar juga membahas perkembangan, hereditas dan lingkungan, kesehatan mental, evaluasi belajar, dan sebagainya. Sedangkan buku yang lebih sempit biasanya membahas proses belajar mengajar saja. Perbedaan ini sangat dipengaruhi oleh maksud penulis dalam menulis buku itu. Ada yang hanya memberikan pengantar saja, dll.

Jadi boleh dikatakan bahwa tidak ada dua buku psikologi pendidikan yang menunnjukkan ruang lingkup materi yang sama. Walaupun demikian pada dasarnya psikologi pendidikan membahas hal-hal sebagai berikut:
  1. Gejala jiwa
  2. Diagnosis kesulitan belajar
  3. Perbedaan individu
  4. Masalah belajar maupun mengajar
  5. Hereditas (Pewarisan Watak/Penurunan Sifat dari ortu ke anak) dan lingkungan
  6. Evaluasi

Disamping itu perlu diketahui bahwa bahwa banyak buku psikologi pendidikan yang tidak memberikan judul dengan kata-kata psikologi pendidikan, padahal buku itu benar-benar buku psikologi pendidikan, dalam arti buku itu membahas serta mendalami pokok-pokok bahasan tertentu dalam psikologi pendidikan. Maka untuk mendalami psikologi pendidikan tidak senantiasa membaca buku yang berjudul Psikologi Pendidikan.

Definisi psikologi pendidikan

Whiterington (1978) mendefinisikan psikologi pendidikan sebagai studi sitematis tentang proses-proses dan faktor-faktor kejiwaan yang berhubungan dengan pendidikan manusia.
Sumadi Suryabrata (1984) mengatakan bahwa psikologi pendidikan sebagai pengetahuan psikologi mengenai anak didik dalam situasi pendidikan.
Elliot dkk. (1999) menyatakan bahwa psikologi pendidikan merupakan penerapan teori-teori psikologi untuk mempelajari perkembangan, belajar, motivasi, pengajaran dan permasalahan yang muncul dalam dunia pendidikan.

Dari berbagai definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa psikologi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari penerapan teori-teori psikologi dalam bidang pendidikan. Dalam psikologi pendidikan dibahas berbagai tingkah laku yang muncul dalam proses pembelajaran. Di dalamnya terkait berbagai tingkah laku yang perlu dicantumkan ketika guru mengajar dan bagaimana siswa belajar.

Definisi pendidikan

Definisi Pendidikan. Pendidikan berasal dari kata didik, mendidik berarti memelihara dan membentuk latihan. dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991) Pendidikan diartikan sebagai proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Poerbakawatja dan Harahap dalam Muhibbin Syah (2001) menyatakan bahwa pendidikan merupakan usaha secara sengaja dari orang dewasa untuk meningkatkan kedewasaaan yang diartikan sebagai kemampuan untuk bertanggung jawab terhadap segala perbuatan.

Dari definisi diatas dapat penulis simpulkan bahwa pendidikan adalah suatu usaha secara sadar dan snegaja untuk mengubah tingkah laku manusia baik secara individu maupun kelompok untuk mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan

Objek ilmu psikologi

Pada hakekatnya tingkahlaku manusia itu sangant luas, semua yang dialami dan dilakukan manusia merupakan tingkahlaku. Semenjak bangun tidur sampai tidur lagi manusia dipenuhi oleh berbagai tingkah laku. Dengan demikian objek ilmu psikologi sangat luas. karena luasnya objek yang dipelajari psikologi, maka dalam perkembangannya ilmu psikologi dikelompokkan dalam beberapa bidang, yaitu:
  1. Psikologi Perkembangan yaitu ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia sepanjang rentang waktu hidupnya.
  2. Psikologi Pendidikan yaitu ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam situasi pendidikan.
  3. Psikologi Sosial yaitu ilmu psikologi yang mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan masyarakat.
  4. Psikologi Industri yaitu ilmu yang mempelajari tingkah laku yang muncul dalam dunia industri dan organisasi.
  5. Psikologi Klinis yaitu ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia yang sehat maupun tidak sehat, normal maupun tidak normal, dilihat dari aspek psikisnya.

Definisi psikologi

Psikologi berasal dari kata dalam bahasa yunani Psychology yang merupakan gabungan kata psyche dan logos. Psyche berarti jiwa dan logos berarti ilmu. Secara harfiah psikologi diartikan sebagai ilmu jiwa. Istilah psyche atau jiwa masih sulit didefinisikan karena jiwa itu bersifat abstrak, sulit dilihat wujudnya, meskipun tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Dalam beberapa dasawarsa ini istilah jiwa sudah jarang dipakai dan diganti dengan psikis.

Gejala jiwa pada manusia dibedakan menjadi [1] gejala pengenalan (kognisi) [2] gejala perasaan (afeksi) [3] gejala kehendak (konasi) dan [4] gejala campuran (psikomotorik).

[1] Gejala pengenala (kognisi)
Gejala ini merupakan proses atau upaya manusia dalam mengenal berbagai macam stimulus (informasi) yang masuk ke dalam alat indranya, menyimpan, menghubung-hubungkan, menganalisis dan memecahkan sesuatu masalah berdasarkan stimulus (informasi) tersebut. Termasuk gejala pengenalan adalah pengindraan dan persepsi, asosiasi, memori, berfikir, intelegensi.
[2] Gejala perasaan (afeksi)
Adalah kemampuan untuk merasakan suatu stimulus yang kita terima, termasuk didalamnya adalah perasaan sedih, senang, bosan, marah, benci, cinta dan lain sebagainya. Afeksi atau perasaan manusia yang kuat sering disebut juga dengan emosi.
[3] Gejala kehendak (konasi)
Contohnya antaralain: hasrat dan kemauan
[4] Gejala campuran (psikomotorik)
Yakni merupakan gabungan dari gejala kognitif dan afektif, yang memunculkan suatu gerak atau tingkah laku tertentu. Contohnya: Belajar, sugesti, kelelahan, kepribadian dan berbagai bentuk yang melibatkan gerak motorik, misalnya berbicara, berjala, dan maka.

Ensiklopedi nasional Indonesia Jilid 13 (1990) menyatakan bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang baik yang dapat dilihat secara langsung maupun yang tidak dilihat secara langsung.
Dakir (1993) menyatakan bahwa psikologi membahas tingkahlaku manusia dalam hubungannya dalam lingkungannya.
Muhibbin Syah (2001) menyimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok dalam hubungannya dengan lingkungan.

Dalam beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkahlaku manusia, baik sebagai individu maupun dalam hubungannya dengan lingkungannya. Tingkahlaku tersebut berupa tingkahlaku yang tampak maupun tidak tampak, yang disadari maupun yang tidak disadari.